Friday, November 7, 2014

Khalid bin Walid "Syaifulloh (Pedang Allah)"

Khalid bin Walid

Khalid bin Walid adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang merupakan suku Quraisy dari bani Makhzum. Beliau merupakan sosok yang sangat dikenal banyak membantu menyebarluaskan agama Islam. Khalid bin Walid juga merupakan seorang panglima besar pada jaman Nabi Muhammad hingga pemerintahan Khulafaur Rasyidin.

Gelar Syaifulloh dan Islamnya Khalid bin Walid

Di kisahkan ketika Khalid bin Walid ingin masuk islam di saat setelah terjadinya perang Uhud. Khalid bin Walid mempunyai ke inginan untuk bertemu dengan Rasulullah. Pada saat akan melaksanakan perjalanannya ia menggunakan kain penutup muka agar tidak diketauhi oleh orang lain bahwa seorang Khalid bin Walid panglima Quraisy yang ternama datang ke Madina untuk menemui Rasulullah. Setelah memasuki kota Madina tanpa sengaja ia bertemu dengan Bilal yang sedang berdakwah dan membacakan surah Al-hujaraat (Qs 49 : 13)







yang Artinya " Hai manusia kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal dengan baik. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa karena sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal"

Setelah mendengar dakwah Bilal akhirnya Khalid bin Walid pun takjub akan ayat yang dibaca. Sehingga nampaklah gelagatnya yang mencurigakan dan di ketahui oleh Ali bin Abi Thalib, dan Ali bin Abi Thalib pun berkata "Hai penunggang kuda, bukalah penutup wajahmu sehingga aku dapat mengenalimu, Apabila niat mu baik maka akan aku layani dengan baik dan apabila niat mu buruk akan aku layani pula dengan buruk"

Lantas di bukalah topeng yang menutupi wajah Khalid bin Walid dan dia pun berkata "Aku kemari punya niatan baik dan ingin bertemu dengan Muhammad dan menyatakan diri untuk masuk Islam" Ali bin Abu Thalib yang sebelumnya berwajah tegang mendadak berubah menjadi berseri-seri mendangar apa yang dikatakan oleh Khalid bin Walid panglima perang Quraisy. Setelah itu dibawalah dia bertemu dengan Rasulullah.

Setelah membaca syahadat dan masuk Islam khalid pun segera melepas perhiasan yang dikenakannnya dan memberikannya kepada Rasulullah. Namun ketika ia akan melepas pedangnya Rasulullah berkata " Jangan kau lepaskan pedang itu Khalid, karena dengan pedang itu kamu akan membela Agama Allah bersamaku"
dan akhirnya Khalid bin Walid pun diberi gelar dengan nama Syaifulloh (Pedang Allah).

Wafatnya Khalid bin Walid

Khalid bin Walid menghabiskan sisa hidupnya di Syam tepatnya kota Emessa. Ia Wafat pada usia 50 tahun tepatnya pada 642 M.

Sebelum meninggal Khalid bin Walid sempat meninggalkan wasiat dan pesan terkait di lepaskan jabatannya sebagai Panglima perang dan sebagai gubernur di Syam oleh Amirul Mukminin, Umar bin Khattab

Berikut kutipan yang pernah saya baca di dalam film Omar disaat meninggalnya Khalid

“Aku pernah merasa kesal padanya menyangkut karena suatu hal. Tapi ketika kurenungkan semua itu saat aku sakit dan atas kekuatan Allah. Kusadari bahwa Umar bertindak atas kepentingan Allah. Apa pun yang ia perbuat terhadapku, juga ia lakukan pada kaum Muslim terdahulu. Ia ambil separo hartaku dan ia lakukan juga kepada kaum Muslimin terdahulu yang ikut bagian dalam perang Badar. Ia bersikap keras kepadaku, dan ia juga bersikap sama kerasnya pada yang lain. Aku suka memanfaatkan ikatan kekeluargaanku dengannya. Tapi kusadari itu hanya memberi kesan buruk pada hubungan kekerabatan kami. Ia tidak peduli pada kesalahan siapa pun, kecuali berhubungan dengan hukum Allah, ia copot jabatanku. Tapi kemudian kusadari bahwa ia juga memecat orang yang lebih baik dariku yaitu paman ipar Nabi sendiri, Sa’ad bin Abi Waqqas. Ia menghilangkan seluruh perasaan dendamku. Kami hanya berbeda pendapat, dan masing-masing pendapat ada dasarnya. Aku berada di dalam situasi perperangan dan aku terlarut di dalamnya. Jika aku mati, tolong katakan pada Amiril Mukminin… Bahwa kupercayakan padanya wasiatku, warisanku, puteriku.. Dan pemenuhan dari janji yang pernah kuucapkan.” – Khalid bin Walid


Waullahu A'lam

No comments:

Post a Comment